13/02/22

Renungkan Kaum Terjajah

Tidak akan pernah ada kesejahteraan tanpa kemerdekaan. Itulah yang dihadapi Indonesia selama 350 tahun terjajah, dan dihadapi oleh bangsa Papua. Jessie E. Sampter katakan "kebebasan lebih berharga daripada roti atau beli". Kahlil Gibran berkata "hidup tanpa kemerdekaan seperti tubuh tanpa roh"

[+/-] Selengkapnya...

12/12/21

Finally, We Made It Beb

Kekasihku, bagian tersembunyi dalam jiwa, yang tersemai dalam belukar rimba derita, yang tak berubah di setiap musimnya, sa harus bilang apa pada Tuhan atas semua ini?

[+/-] Selengkapnya...

15/08/20

Mereka Memanggilku "Monyet Buronan"

Helo blog, sudah lama tidak menghias beranda putihmu dengan baik-bait derita jalanan. Banyak sekali mesti dituliskan untuk mengungkap segala rasa. Tumpukan soal dikepala membara di hati yang tidak dapat ku tulis satu persatu dengan lancar disini. Seperinya, jari jemari tidak sepandai dahulu untuk menuliskan segalanya. Jemari membeku dan hati terkadang membara. Tetapi dirudung bingung dari mana dan bagaimana mengungkapkannya. Sementara sang waktu berlalu, dan kita pun terpisah dalam pelarian sepih. 

[+/-] Selengkapnya...

12/04/20

Melawan Nasi-onalisme Indonesia

Faktor produksi, atau "bagaimana cari makan", itu jugalah yang telah menentukan keseluruhan gerak evolusi dari spesies kera hominid menjadi manusia moderen (homo sapiens) di planet bumi ini.
Jadi soal "makan nasi" itu jugalah yang membuat kita kase tinggal tanah air dan kerja dalam kolonial Indonesia. Disitulah evolusi nasionalisme terjadi, lalu kita terjajah, ingin merdeka, tapi masih mau tunduk terjajah.

[+/-] Selengkapnya...

Sosialis Papua dan Partai

Sosialis Papua belum bikin partai apapun. Partai Sosialis Papua dalam konteks organisasi revolusioner harus-lah/nya berdiri diatas landasan ideologis yang dibangun melalui tahapan strategis, dengan terlebih dahulu mempersiakan konsolidasi antar kader-kader revolusioner yang secara praksis aktif dalam teori dan praktek revolusioner selama ini.
Ideologisasi perjuangan pembebasan Papua tidak dapat dilakukan dengan sekedar unjuk pewadahan partai, sebagaimana budaya organisasi reaksioner, populis, borjuis, yang bernafsu menjadikan partai sebagai alat politik atau sebagai perpanjangan faksi ideologi dari partai lain di luar Papua.

[+/-] Selengkapnya...

Perang itu Niscaya!

Perang itu niscaya dalam dunia yang terbagi atas kelas penindas dan tertindas. Selama penjajahan dan exploitasi eksis, maka perlawanan bangsa terjajah (tertindas) juga akan eksis.
Kolonial-kapitalis itu segelintir yang punya kuasa menguras dan menindas. Rakyat tertindas itu mayoritas, yang sadar melawan, tapi juga terhegemoni dalam propaganda penguasa.

[+/-] Selengkapnya...

PASTI: Papua Akan Sejahtera Tanpa Indonesia!

Satu kata yang tepat untuk mewakili keyakinan terpendam bangsa Papua dalam penjajahan Indonesia adalah kata "PASTI" yang merupakan singkatan dari "Papua Akan Sejahtera Tanpa Indonesia".
Pasti atau yakin (confident) bahwa Papua akan sejahtera tanpa Indonesia. Lahir dari kesadaran pada realitas dan keyakinan pada perjuangan. sebagai makluk berpikir dan berimajinasi.

[+/-] Selengkapnya...

15/09/19

Hukum: Referendum Papua Wajib!

Victor F. Yeimo

Alasan tuntutan referendum oleh rakyat Papua di teritori West Papua mesti dijelaskan dengan landasan hukum internasional dan hukum domestik Indonesia. Ini penting agar penguasa Indonesia dan rakyatnya memahami duduk persoalan, menghentikan konflik, dan mengambil solusi damai.

[+/-] Selengkapnya...

09/07/18

Relevansi Marxisme Dalam Perjuangan West Papua

Kalau sejarah kolonisasi West Papua didasari motif ekonomi politik, maka teori ekonomi politik Karl Marx perlu dalam gerakan Papua Merdeka. Selama kapitalisme masih menjadi penyokong dan pendukung utama kolonialisme Indonesia, marxisme masih relevan sebagai senjata perlawanan rakyat West Papua. Selama pendudukan kolonial Indonesia di Papua dipimpin oleh pemerintahan-pemeritahan (yang pro) kapitalis kita tetap membutuhkan filsafat marxist. Tidak hanya faktor eksternal, selama ada penindasan dalam internal orang Papua, Marxisme dibutuhkan. Begitulah Marxisme, dikatakan ilmiah karena selalu didasarkan pada realitas objektif.

[+/-] Selengkapnya...

16/06/18

Perjumpaan dengan Mako Tabuni

Siang itu, 16 Maret 2008, seperti sebelum-sebelumnya, lembar kata-kata revolusi kusebar. Menyusuri setiap jalan, hampiri setiap jiwa rakyat tertindas yang haus pemberontakan.

[+/-] Selengkapnya...