25/04/08

Yu No Save Jensim

Mama, lirik lagu ini sa dengar. Sa hancur.
Sa su coba peluk rasa ini dalam-dalam.
"mam tdk bisa pegang hp krn mam pu tulang2 skt"
itu SMS terakhir kemarin buat sa lemah.

Saat itu, sa di alam revolusi
Suatu jalan yang kita pilih bersama mam...
Jalan restu yang mam kasih...

Mam....!
Kemarin semua melihatku sinis.
Keharusan ditutupi dengan kefatalan.
Mereka bilang sa detruktor revolusi ini
Setiap sa bangkit, mereka memandangku penuh konfrontasi
Kehadiraku merasuk ketenangan mereka,
hingga ke alam mimpi mereka

Haruskah sa biarkan fatalisme perjuangan ini terjadi?
Tidak, yang benar tetap benar, itu yang mam bilang
Progresif dan profesionalisme dalam perjuangan sangat penting
Apalagi bermimpi bangun suatu organisasi negara
Tidak ada alasan primodial untuk membenarkan ketidakmampuan dalam perjuangan

Mam...
Hari ini penyesalan mengelabui delegasi
Port Vila, ibukota negara itu seakan-akan hanya menjadi kunjungan wisata delegasi
Tidak banyak terjadi. Hanya membawa pulang kebingungan
Mereka tak dengar,
Kebanaranku dibalas fitnah yang ditujukan pada sa
Ternyata perjuangan ini masih menjauh mam...
Di pulau dewata, sakit dua itu akibat smua ini.

Mam,
Sa capeh skali.
Cape pikir smua ini.
Relung malam ini masih tidak terlepas dari piluh bertubi mam
Irama lagu senduh malam ini menambah kepedihan begitu dalam
Dua jam telah berlalu dalam kepedihan
Masih bersama judul dia mereka dan aku....

Mam.. Sa rindu ada dalam pelukan mam malam ini..
sungguh....!

[+/-] Selengkapnya...