18/07/07

Gerakan Mahasiswa Papua: Teori dan Praktek

Sobat!!, materi ini sekedar mengorek kuping dari apa yang sebenarnya sudah Anda ketahui. Bukan maksud sa mencampuri kesibukan ko di Kampus, bukan pula menggurui. Lagi pula, sa tra bermaksud memaksa, karena sa juga tidak dipaksa untuk menulis. Entahlah, bagi sa, ini kewajiban untuk tetap mengatakan kepada Anda tentang bagaimana Anda memposisikan diri dalam perjuangan pembebasan negeri kita, Papua Barat



Anda adalah Revolusioner Bagi Papua Barat

Anda berada di kampus dan bergelut dalam dunia jurusan yang Anda pilih. Tentu Anda punya mimpi bahwa setelah selesai, Anda sudah punya modal teori, Anda akan pulang ke daerah Anda dan membangun diri, keluarga dan masyarakat Papua Barat. Ini berarti Anda sudah berfikir revolusioner (pembebas) bagi diri Anda, keluarga maupun sanak saudaramu, orang Papua Barat.

Besar harapan itu ada karena Anda melihat dan barangkali merasakan kondisi rumah, keluarga atau masyarakat lokal disana. Tapi tidak sedikit Anda yang belum memahami orientasi dari teori yang Anda dapat di kampus. Teori di kampus harus dijadikan sebagai modal pembebasan sejati bagi bangsa Papua Barat.

Tugas Anda adalah belajar keras penuh konsentrasi demi gapaian tujuan, angan-angan masa depan Anda, yaitu menuju kehidupan anda dan masyarakat yang lebih baik kedepan. Bila demikian, tentu Anda bagian dari revolusi pembebasan Papua Barat, karena Anda sedang belajar untuk Pembebasan. Cap Anda sebagai pejuang Revolusi tidak bisa Anda elakan lagi dalam gerakan revolusioner Papua Barat. Pertanyaanya, sudah cukupkah kita dalam keseharian lingkungan kampus-kos/kontrakan tanpa memahami hakekat pembebasan antara teori dan praktek pembebasan?

Akibat Teori & Praktek yang Tidak Menyatu

Anda masuk kampus, dan hampir di Lingkungan Universitas dan para dosen tidak mengarahkan kita untuk mempelajari kondisi realita di Papua Barat. Pelajaran yang kita peroleh tidak memberikan analisis ilmiah yang obyek­tif tentang apa yang sedang terjadi di Papua Barat dan dunia atau negara-negara Barat lainnya. Akibatnya, Anda menjadi Mahasiswa yang loyal pada teori dan tidak mampu mengartikulasikan itu dalam kondisi yang nyata di Papua Barat.

Sudah banyak contoh "mantan" Mahasiswa/i yang mapan dalam teori. IP Mereka rata-rata 3 koma dengan tahun kuliah 3-4. Dibelakang nama tersusun gelar tinggi. Tapi, tahukan Anda kemana mereka?, dan apa arti mereka di Papua Barat hari ini? Mereka, kebanyakan menjadi agen-agen penindas tanpa sadar, mereka gemar melakukan Malprakterk untuk penyuburan konflik di Papua Barat.

Karena saat menjadi Mahasiswa tidak pernah memahami pentingnya penyatuan antara teori dan praktek pembebasan, mereka setelah pulang, Makin mudah ditekan oleh ideologi dan kepentingan borjuasi. Mereka melibatkan dirinya dalam lingkungan sosial yang baru, apapun bentuknya. Disitulah terjadinya proses mundur ke posisi intelektual yang borjuis (untuk ini kita bisa lihat contoh-contoh intelektual yang hari ini bikin masalah banyak di Papua Barat, Inilah akibat yang saya maksudkan bahwa teori yang tidak sejalan dengan praktek pada hakekatnya melahirkan borjuis-borjuis kecil di Papua Barat. Teori tanpa aksi tidak akan mendapat watak ilmiah yang sejati karena tidak ada jalan lain untuk mengu­ji teori kecuali melalui aksi sebagai satu bagian dari revolusi yang kita matrialkan didalam praktek perlawanan massa.

Sebaliknya, praktek revolusi tanpa kemapaan teorti (teori pembebasan), kita tidak akan menemukan jalan pembebasan sejati bagi bangsa Papua Barat. Marxisme dengan tegas memberikan konsep terhadap gerakan Mahasiswa di Eropa bahwa “revolusi, revolusi yang sadar, hanya dapat berhasil jika orang mengerti azas masyarakat tempatnya hidup, dan mengerti kekuatan pendorong yang menggerak­kan perkembangan sosial ekonomi masyarakat tersebut. Dengan kata lain, jika ia tidak mengerti kekuatan yang menggerakkan evolusi sosial, ia tidak akan sanggup mengubah evolusi itu menjadi sebuah revolusi”.

Mahasiswa Papua Barat harus menganilis secara teori tentang asas dari neo-kolonialisme, imperialisme –kapitalisme global dan Militerisme di Papua Barat. Jika Anda tidak mengetahui ini, Anda tidak akan memahami apa sesungguhnya gerakan perlawanan Mahasiswa Papua selama ini. Bila Anda tidak tahu persoalan di Papua Barat secara menyeluruh melalui kajian-kajian analistik, Anda akan gegabah dalam berevolusi karena Anda tidak mengetahui wujud penindasan. Anda juga tidak akan tahu (dan malas tahu) alasan mengapa rakyat Papua Barat melakukan perlawanan sejak dahulu dan mengapa Mahasiswa Papua Barat hari ini dituntut untuk melanjutkan perjuangan itu.

Bagaimana Menyatukan Teori & Praktek?

Secara umum, saya sudah singgung diatas, sehingga idealnya adalah:

a. Anda harus mengenal Wujud Penindasan & penghisapan di Papua Barat (teori)

Di Papua Barat terdapat penindasan dan penghisapan oleh kapitalisme global, penjajahan oleh kekuasaan negara RI dan melalui Militer RI, sehingga aksi pembebasan harus dilakukan melalui upaya sadar yang dilakukan secara efektif dengan terlebih dahulu mempelajari secara teori tentang bentuk-bentuk penindasan dan penghisapan di lingkungan sosial, ekonomi dan politik yang berkembang di daerah tempat kita berada maupun Papua Barat secara umum (kajian ilmiah).

b. Melakukan Praktek Pembebasan

Bila Anda telah melihat dan mendengar bentuk penindasan dan penghisapan yang sedang mengancam Manusia dan Tanah air Papua Barat hari ini, maka Anda lah pelopor perjuangan revolusi. Anda tidak bisa mengelak didalam ketakutan, kemudian menjauhkan diri. Anda juga tidak dapat terpaku dengan pendirian: “tugas saya belajar saja, ada yang berjuang mo”; Tidak. Anda salah. Teori harus dimatrialkan dalan kerja-kerja revolusi. Artinya, apa gunanya mengenyam teori sedang diwaktu yang sama korban 50 hingga 100 orang rakyat Papua Barat mati dalam setiap hari. Anda tidak dapat memperaktekan teori dimasa depan karena penindasan dan penghisapan tidak menunggu waktu anda setelah Kuliah.

c. Bagaimana anda memulainya?

Memang, Anda mahasiswa/I yang harus ke kampus, dengar dosen di kelas, mengerjakan tugas dan mengikuti ujian-ujian, sehingga Anda harus mengatur waktu, irit uang dan tenaga. Tapi, tentu kita tidak ingin pengorbanan waktu, tenaga, pengorbanan uang oleh orang tua dengan sia-sia bila suatu saat menjadi manusia-manusia yang tak mampu mengartikulasikan diri terhadap lingkungan. Lebih-lebih, apa artinya praktek di dunia kerja yang tak bertumpu melalui ideology pembebasan?

Caranya adalah ikut aktif didalam revolusi pembebasan dengan Anda melakukan sumbangsi mendorong gerakan perlawanan melalui organisasi-organisasi Mahasiswa yang mempunyai Landasan Ideologi Pembebasan yang jelas. Sadari bahwa revolusi tidak mengenal batasan waktu dan ruang. Revolusi tidak mengenal: “ko kaya, ko miskin, ko pante, ko gunung, ko selatan, ko barat”. Sebagai Mahasiswa anda harus menjadi tonggak penggerak didalam revolusi perjuangan rakyat semesta Papua Barat. Memerdekakan Papua Barat dari Penjajahan Indonesia dan membebasakan Papua Barat dari serangan imperialisme (ekonomi global) serta Militerisme yang berhamburan di Papua Barat adalah tugas suci Anda sebagai Mahasiswa yang harus dilawan dengan Akal dan Tindakan.

Anda akan menjadi Mahasiswa yang mampu mengenyam pendidikan melalui proses pembentukan diri dengan Teori dan Praktek. Sebab, setiap bentuk teori yang tidak diuji melalui aksi bukan teori yang sahih, dan dengan sendirinya menjadi teori yang tidak berguna dari sudut pandang pembebasan manusia, demikian kata marxisme.

-------------
Materi Refleksi Gerakan dalam HUT Kebangkitan Nasional Papua Barat Jakarta, 1 Juli 2007

Share

1 komentar:

Anonim mengatakan...

eeeeeyahhhh, banyak orang kuliah juga yang su rasa pintar jadi datang kasi bodok masyarakat moooooo...........