26/11/08

Bait-Bait Puisi Jalanan

AIR MATA DALAM SUNYI

Apalah artinya hidup bila air mata tak sanggup menahan rasa
semua yang terjadi biarkan ia datang dan pergi tanpa bekas
biarkan ruang-ruang ini sa telusuri walau harus menahan gejolak batin
biarkan jalan-jalan ini kutapaki satu demi-demi satu,
walau harus menahan sunyi tak bertepi
biarkan darah juang membasahi naluri jiwa yang mengering
Demi negeri, sa tunduk saat hati berkata "tanah air atau mati"

Kerom, 2 Juli 2008, 2:44 a.m

AIR MATA

Bila tak sanggup, biarkan air mata mengalir
Mungkin ini salahku
Engkau benar
Keputusanmu adalah kebahagiaanmu
duniaku bukan kebahagiaanmu

selamat datang duniaku
kemarin engkau bilang langit masih cerah
kini suram tak bersahabat
Aku rindu bermalam dalam sunyimu
Aku rindu berjalan mengitari belaska musuh

Asro, 7 Oktober 2008

IBU RELAKAN DAKU MEMBENCINYA


sa pikir engkau terakhir dalam hidup ini,
karnanya sderhana dalam kekurangan ku brikan untukmu,
setiap mendengar keputusanmu,
terpaksa air mata berlinan menahan egoisme dan keangkuhan ini,
ku membagi tulus cinta dan tangis jalanan
ditengah mereka yang tak henti mengejarku
ku ingin bisik kita tengah malam tak beralalu dalam mimpi dan angan-angan
ku bertahan walau hati sakit setiap dengar tutur katamu
Dosapun ku langgar
sebab sa pikir kau terakhir dalam hidup ini

Ternyata smua ini mimpi belaka
kala sa tahu mempertahanmu itu bukanlah terbaik bagi dirimu
sa menyesalinya....!!

Ku tanya bangsa, ku tanya ibu pertiwi
Bukankah dia teman darah juang ini?
Bukankah dia dewi dalam kesesakanku?

Terimakasih bunda....!
relakan darah juang ini,
relakanku menata jalur kita

Ku ingin engkau memelukku
Ku ingin sendiriku bahagia
Ibu yakinkanlah daku mencintai jalan kita
seperti aku mencintai dirinya...!

Bogor, 24 September 2008

NYAMUK MALAM

Andai aku bintang
ku ingin ia mencari cahayaku diantara yang lain
Andai aku bulan,
ku ingin menyinari kegelapan malam yang sunyi ini
Andai aku matahari,
ku ingin memberi sinar harapan pagi

Dunia memberi seribu arti
Ia memilih,
ia menerima dan menolak,
ia membenci dan merindu,
Ia menangisi dan menertawai

Andai aku punya sayap
kupilih terbang melintasi tebing yang menjulang
kuterima kenyataan dan menolak mata dunia
membenci hawa nafsu dunia dan merindukan dia
menangisi nasip negeri dan menertawai kabut kelam

Sunyi lebih baik.....
Dingin malam lebih nyaman
lapar lebih kenyang
nyamuk malam teman juangku

Arso 12 September 2008

SAKIT MUNGKIN TAK BERUJUNG


tabah kemarin, setiap sakit hati
Hari ini kudengar, sakit mungkin tak akan berujung
ini memang salahku...!

Kamkey, 14 Okt 2008

TAKUT MAMILIKI

Senyap malam tak senyenyap gejolak rasa ini
gelisa tak habis-habis
bingung dan sedih menuai tetes air mata malam
ku terteduh disetiap datang resah
ingin menguak cinta dan derita
tapi sejagat preman penjajah membumbung ketenangan
mereka masih setia menyetir jalan perjuangan ini
malam bangun dan siang pun ingin cepat berlalu

bukan karena mereka kutakuti hidupku
tidak juga menyayangi keakuhan
aku takut saat tak mampu memiliki kasih
aku takut saat kau kehilangan moral perjuangan
aku takut saat anak bangsa menakutiku
melihatku sinis bagai para preman penjajah itu
saat kau merasa terjajah atas kehadiranku
saat kau merasa takut memilikiku
atas jalur pilihanku...
saat itu hati ini tak tenang....

Bogor, 5 Agustus 2008


TIAP KUTIKAN


lirik lagu ku dengar,
sayup di hati...
alunan menawan hati
menghantar senja

tiap kutikan
menyentuh alam rasa
hanya kau laptop
hanya hatiku
yang bisa merasakannya

berlalulah senja
menyongsong hari gelap
malam yang penuh misteri

tak kuasa ku menahan rasa
biarlah ku menyudahinya

Btn Purwodadi, 09 November 2008, 18:25

UNTUKMU LAPTOP


Saat terbangun malam ini, hanya kau yang mampu melukiskan rasa dilayarmu
berharap kau menjadi teman dalam jalan duri yang sengit
kau menampung segala rasa ini.
dilayar putihmu, ku rangkai sedih air mata, benci dan duka
hanya kau yang mampu menyimpan segalanya. Hanya kau..!

Kerom, 2 Juli 2008, 2:53 am


TIADA SEINDAH HARI ITU

Tiada seindah hari itu
kau datang padaku
kau bisik kata mesrah malam
tak tahu sikapmu begitu kini
Bingung di kepala
sakit tiada henti di hati

Tidur tak sanggup
sunyi ini menjadi setan
lagu malam menusuk hati
menambah lelah dalam bisu

di kebisuhan pagi
ku tertidur sedih
seakan hari ini suram
tak ada semarak
hanya desahan nafas pasrah

Kerom, 7 November 2008




Share

0 komentar: